Sedikit
ingin me-review, pastinya kalian tau siapa Nabi Yusuf a.s? Nabi yang terkenal
dengan ketampanan dan rupawan nya, bukan hanya fisik tapi juga akhlaknya.
Bahkan dalam Al-Quran pun telah tertulis jelas bagaimana tampan dan rupawan nya beliau dalam surat Yusuf, bukan ingin me-review seberapa tampan nya beliau, tapi
kali ini aku hanya ingin sedikit menyelisik tentang ta'wil Mimpi seorang Raja yang
tertulis dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 47-49. Kenapa aku ingin me-review tentang ayat ini? Karena aku ke ingat waktu aku sedang tes Komprehensif untuk
kelulusan S1 ku dulu. Waktu itu aku ditanya ayat apa yang menjelaskan tentang
Bisnis dan Manajemen (sesuai dengan jurusan saya waktu itu) karena sebagai
calon sarjana Manajemen Keuangan Syariah sudah menjadi modal wajib bagi saya
untuk tau ayat-ayat apa saja yang berkaitan tentang Ekonomi Islam.
Tapi
sial nya saat itu saya tidak bisa menjawab, karena jujur selama saya belajar
yang saya tau hanya saja ayat-ayat tentang perekonomian, mau itu tentang riba,
mudharabah, musyarakah, perdagangan, atau bahkan ayat tentang akuntansi pun
saya tau. Tapi ketika ditanya ayat yang menjelaskan tentang Bisnis dan Manajemen saya kontan terdiam, saya malah menjawab ayat-ayat yang berkaitan tentang ekonomi lainnya karena saya kira itu sama saja.
*oneng* haha :p Malu sih sebenarnya masa iya, lulusan Manajemen Keuangan Syariah tapi ayat yang mendasari nya saja tidak tau. :p
Tapi
akhirnya penguji saya pun menjelaskan, dan saya disuruh membuka Al-Quran surat Yusuf ayat 47-49, ayat itu menjelaskan tentang Yusuf yang mena'wilkan mimpi
seorang raja, tak tau banyak tentang raja ini, tapi dapat terlihat sifat beliau
yang adil dan bijaksana.
Raja
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh
sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering. Raja memusyawarahkan hal ini kepada para pemuka
kaum, namun tak ada yang dapat mena'wilkan mimpinya. Bahkan ada yang mengatakan
bahwa mimpinya itu hanyalah kosong belaka. Tapi, tentang mimpi itu di dengar
oleh seorang pelayan, yang pernah berkumpul dengan Yusuf di penjara. Maka di utuslah pelayan itu kepada Yusuf ‘alaihissalam. Yusuf pun menta'wilkan
mimpi raja:
Yusuf
berkata: “Supaya kamu (raja) bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa,
maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan bulirnya kecuali sedikit untuk
kamu makan. Kemudian akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari
(bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras
anggur.” (Q.S Yusuf: 47-49)
Nah
dari sini kita dapat mengaitkannya dengan Manajemen itu sendiri, kalau kita
search di google atau pun kita ngebongkar diktat-diktat tentang, apa sih Manajemen
itu? Pasti semua sepaham bahwa Manajemen itu sendiri artinya mengatur,
mengendalikan, mengelola atau pun mengkoordinasikan sumber daya secara efektif
dan efisien sebagai usaha untuk mencapai tujuan.
Dan dari ta'wil Yusuf tersebut
jelaslah bagaimana Yusuf menyuruh pada seorang raja untuk mempersiapkan atau
mengatur cara untuk menghadapi masa-masa sulit yang cukup panjang, dan ini
adalah salah satu fungsi dari manajemen itu sendiri yaitu perencanaan (planning),
merencanakan agar raja segera bercocok tanam untuk menghadapi masa-masa sulit
selama 7 tahun kedepan. Agar rakyatnya tidak ada yang kelaparan pada musim
kemarau nanti. Dan juga pengaturan (organizing) dalam hal persediaan
makanan, tidak semua hasil tanam yang mereka tanam dimakan pada saat tujuh
tahun awal, tapi juga mempersiapkan makanan untuk tujuh tahun berikutnya (masa
kemarau).
Kurang
lebih seperti itulah maksud dari ayat ini jika dikaitkan dan dijadikan acuan
sebagai dasar dari ayat Manajemen dan Bisnis. Begitu banyak hal yang bisa kita petik dan maknai jauuh lebih dalam tentang ayat-ayat Allah jika kita mau berfikir..
Semoga
bermanfaat!!! Afwan J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar